Anggota kelompok
1. Alyaa Zuleika
2. Arin Krismawati
3. Elvina Fajarena
Cerita
terindah saat kita kecil ialah ketika libur panjang berlangsung. Rumah kakek
dan nenek merupakan destinasi utama yang sangat dinanti. Bermain di sawah,
melihat kerbau membantu pak tani membajak sawah, berenang di sungai, dan segala
aktivitas bernuansa pedesaan yang sejuk dan hijau. Masa berlibur di rumah kakek
dan nenek merupakan momen penuh kenangan yang saat ini selalu dirindukan.
Pada umumnya,
saat ini liburan digunakan untuk berwisata ke destinasi yang sedang populer dan
hanya dengan tujuan dapat berpose di spot foto kemudian diunggah ke media
sosial pribadi. Momen unik saat berlibur ke rumah kakek dan nenek di masa kecil
menjadi hal yang relatif jarang ditemukan. Namun seiring berjalannya waktu,
perkembangan sektor pariwisata menjadi sangat luas dan memiliki keunikannya
tersendiri, seperti desa wisata.
Desa wisata adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi,
akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan
masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku. ( Nuryanti,
Wiendu. 1993. Concept, Perspective and
Challenges, makalah bagian dari Laporan Konferensi Internasional mengenai PariwisataBudaya.
Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press. Hal. 2-3). Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan
salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki banyak desa wisata, desa wisata
yang paling unik dan menyenangkan ialah Desa Wisata Kebonagung.
Desa Wisata
Kebonagung terletak di bagian selatan ibukota Daerah Istimewa Yogyakarta,
tepatnya di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul. Tidak seperti destinasi wisata
pada umumnya, Desa Wisata Kebonagung menjadi salah satu destinasi minat khusus
bagi para wisatawan. Konsep wisata di Kebonagung ini berbasis pendidikan
pertanian, dan budaya. Jadi, di Desa Wisata Kebonagung ini kita dapat menemukan
kembali memori liburan ke rumah kakek dan nenek di desa.
Desa Wisata
Kebonagung ini menyajikan panorama indah khas pedesaan yang sejuk dan serba
manual, seperti salah satu paket wisata yang mengajarkan para wisatawan belajar
bercocok tanam secara langsung dari proses pengolahan tanah sampai proses
panen. Aktivitas ini menarik
bagi wisatawan karena kegiatan untuk menyuburkan tanah ini masih dilakukan
secara manual dengan cara mencangkul, atau menggaruk tanah dengan mata bajak
yang ditarik sapi atau kerbau.
Kemudian, Desa Wisata Kebonagung ini juga menyajikan wisata kerajinan untuk memberikan pengalaman kepada para wisatawan dalam membuat kerajinan batik tulis, kerajinan gerabah, dan kerjianan dekor janur. Lalu adapula paket wisata budaya yang berupa wisata adat genduri, dan wiwitan. Genduri merupakan perayaan yang diisi dengan doa bersama untuk memperingati peristiwa-peristiwa yang dianggap penting seperti mitoni, atau upacara tujuh bulan untuk bayi, tahlilan dan peringatan rumah baru. Sedangkan, upacara wiwit atau labuh berisi kegiatan memberikan sesajen atau sesembahan yang berisi hasil pertanian. Tujuannya mengucapkan terima kasih atas rejeki yang diberikan Tuhan serta memnohon keselamatan, kedamaian dan kesuburan di masa depan
Selain yang telah disebutkan
di atas, Desa Wisata Kebonagung juga menyediakan paket wisata kesenian, yakni
para wisatawan dapat belajar seni karawitan, seni jathilan, dan kesenian gejog
lesung. Secara sederhana karawitan bisa diartikan sebagai seni mengolah
bunyi dari instrumen musik tradisional dengan suara dari vokal manusia. Sedangkan,
gamelan merupakan alat dari perunggu yang digunakan dalam karawitan. Kemudian,
Jathilan ialah kesenian yang menggabungkan antara tarian dengan kekuatan magis.
Pada daerah lain kesenian ini dikenal sebagai jaran kepang. Awalnya,
pertunjukan dimulai dengan tari-tarian. Lalu, para penari mengalami trance atau
kerasukan sehingga mereka seperti kehilangan kesadaran. Para penari yang
kerasukan tersebut tetap bergerak mengikuti irama musik dari alat musik seperti
saron, kendang, dan gong. Ada juga pemain lain yang berjaga-jaga dan
mengawasi sambil memegang pecut atau cemeti.
Keunikan lain
yang dimiliki Desa Wisata Kebonagung ini adalahadanya kegiatan lain yang dapat
dijadikan alternative wisata di Desa Kebon Agung, yaitu Kelompok Budidaya Ikan,
Kolam Pemancingan, dan Kelompok Ternak Kambing. Para wisatawan juga bisa menikmati Bendung Tegal yaitu sebuah
bendungan yang menampung air dari Sungai Opak. Berbeda dengan Desa Wisata lain
di Desa Wisata Kebonagung selaian bisa mempelajari sistem irigasi, wisatawan
juga bisa mencoba serunya olahraga dayung. Ada juga perahu naga yang bisa
digunakan untuk mengelilingi Bendung Tegal. Bahkan, perahu-perahu ini pernah
digunakan untuk lomba perahu naga tingkat nasional.
Jadi, tunggu apa lagi? Kalian
bisa merasakan suasana masa kecil saat berlibur ke rumah kakek dan nenek di
Desa Wisata Kebonagung ini. Selain bernostalgia, kita juga sekaligus belajar
serta melestarikan budaya Indonesia, lho!
Sumber dan Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar