Spa berasal dari bahasa latin yaitu Solus Per Aqua yang jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia adalah perawatan melalui air. Spa dapat dikatakan kegiatan perawatan atau pengobatan kebugaran tubuh dengan air sebagai media dasarnya.
Secara Etimologi
menurut kamus bahasa Inggris merie m-webster, kata spa berarti tempat yang
berair di kota kecil provinsi Belgia Liege, Belgia. Di kota Spa ini, ada sebuah
mata air terkenal yang mengandung mineral dan telah dikunjungi sejak abad
ke-14. Kondisi temperatur mata air panas di Kota Spa berkisar 32°C. Selain itu
Spa sebagai sarana pengobatan telah tercantum dalam suatu kepustakaan medis
pada tahun 1500 SM dengan judul “Rig Veda” yang berarti “perawatan air
untuk penyembuhan demam”.
Dalam dunia
kedokteran, Hipokrates sebagai bapak kedokteran modern telah menggunakan Spa
secara luas untuk pengobata sejak tahun 400 SM. Ia juga menjelaskan secara luas
indikasi dan kontra-indikasi perawatan dengan air. Prinsip – prinsip dasar yang
diuraikan hipokrates ini menjadi titik tolak munculnya Spa Medic (Terapi Air).
Seiring
berkembangnya zaman, saat ini kehadiran spa tidak selalu sebagai media
pengobatan semata melainkan untuk kegiatan leisure atau bersenang – senang sehingga
dapat dikategorikan kedalam kegiatan berwisata juga. Beberapa tempat penunjang
pariwisata seperti hotel pun kini menyediakan fasilitas ini sehingga usaha spa
pun makin menjamur seiring perkembangan zaman. Selain itu, bahan – bahan yang
digunakan pun menjadi lebih bervariasi seperti adanya body scrub dan aromatheraphy yang dapat
membantu merileksasikan tubuh. Sehingga tidak hanya menggunakan air sebagaimana
konsep spa terdahulu.
Contoh bukti fisik
dari kehadiran spa zaman dahulu adalah adanya Tamansari di Yogyakarta yang
merupakan tempat pemandian raja dan kerabatnya untuk mensucikan diri serta
menyehatkan jiwa dan raga.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar