Jumat, 26 Oktober 2018

Konsep Pengembangan Kawasan Spa


REVIEW HAND OUT MATA KULIAH CONCEPT RESORT AND LEISURE,
STRATEGI PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN RESORT AND
LEISURE. GUMELAR S. SASTRAYUDA ( 2010 )

Konsep pengembangan kawasan wisata spa ( solus per aqua)

Perencanaan merupakan fase yg sangat penting terutama dalam menentukan berbagai langkah pengembangan suatu objek dan daya tarik wisata. perencanaan objek dan daya tarik wisata harus memenuhi beberapa syarat penting antara lain:
1. Potensi alam dan budaya harus memiliki daya tarik
2. Keanekaragaman potensi alam mauun budaya harus memberikan dukungan terhadap kemungkinan pertumbuhana masa depan
3. Memperhatikan faktor daya dukung lingkungan dan kesiapan masyarakat.
4. Menumbuh kembangkan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat

Sumber daya alam senantiasa memberikan dukungan keindahan dan keunikan bahkan menumbuhkan kelangkaan seperti halnya sumber daya alam yang berbentuk sumber daya mineral air panas atau SPA. Sumber daya mineral dalam bentuk air panas alam merupakan potensi yang memiliki keunikan dan kelangkaan. Sumber daya mineral tersebut disamping dapat memberikan pemeliharaan kesehatan dan dapat memberikan dukungan keindahan dan panorama alam.
Sejalan dengan itu maka perencanaan pengembangan kawasan wisata SPA (Solus Per Aqua) merupakan suatu pendekatan untuk dapat menganalisa, merencanakan dan mengembangkan potensi sumber daya mineral menjadi objek dan daya tarik wisata dalam satu kawasan wisata SPA. SPA adalah suatu tempat dimana unsur-unsur penunjang pelayanan seperti wisatawan, liburan, rekreasi dan lain-lain dipadukan menjadi satu kesatuan pelayanan kepada wisatawan. Kawasan wisata adalah merupakan bentuk pelayanan One Stop Servise. Seorang wisatawan akan memperoleh pelayanan jasa usaha pariwisata dalam satu kesempatan kunjungan.

Kawasan wisata spa merupakan perencanaan dan pengembangan suatu kawasan untuk memperoleh keseimbangan antara potensi alam yang tersedia dengan mengembangkan potensi tersebut menjadi bermanfaat bagi pengkayaan dan pengelolaan sumber daya mineral air panas, dengan penyediaan fasilitas yang dibutuhkan wisatawan untuk memuaskan perjalanan wisatanya serta menambah penglaman dalam perjalannya di satu daerah tujuan wisata.

Konsep pengembangan kawasan wisata SPA adalah suatu upaya pemanfaatan sumber daya alam mineral air panas atau SPA. Pemanfaatan sumber daya dimaksud didasarkan kepada pemanfaatan optimal sumber daya dengan tetap memelihara potensi di maksud sebagai bagian penting untuk pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan serta menghindari dari kerusakan yang diakibatkan oleh ulah manusia maupun pengaruh yang diakibatkan penataan lingkungan yang tidak seimbang antara kebutuhan ruang dan daya dukung lingkungan. 

Pendekatan perencanaan dan pengembangan kawasan SPA meliputi :
a. Perencanaan terintegrasi dalam menata, memanfaatkan dan mengembangkan potensi sumber daya mineral air panas yang mampu mempertahankan kelestarian sumber daya mineral.
b. Melakukan pemberdayaan masyarakat di sekitar pengembangan kawasan
c. Penataan fasilitas sesuai dengan kebutuhan wisatawan
d. Pemasaran kawasan wisata spa sesuai segmen dan target pasar

Adapun perencanaa pengembangan potensi sumber panas sebagai beikut :
1. Menenukan tema yang tepat. Dalam menentukan tema konsep meliputi konsep lingkungan tradisi atau konsep temporary.

2. Fasilitas yang dibutuhkan untuk satu kawasan wisata spa harus diperoleh melalui pendekatan analisis kebutuhan bagi pengunjung.

3. Penempatan sarana rekreasi atau fasilitas mengacu kepada sistem zonasi yang lebih membantu pengelompokan kegiatan pengunjung pada satu lokasi.
Adapun peletakan zonasi dapat dikemukakan sebagai berikut :
a. Zonasi Inti, meliputi zona yang direncanakan dan dikembangkan untuk pengembangan fasilitas yang didasarkan pada tersedianya sumber air panas.
b. Zona Penyangga, adalah zona yang diperuntukkan untuk melindungi sumber air panas dan ekosistem yang mendukung     kelestarian dan keberlanjutan sumber daya mineral.
c. Zona Pengembangan, zona untuk mengembangkan kekuatan alami dari satu lokasi. Seperti berupa cottage, restoran, ruang peretemuan
d. Zona Pelayanan, dimana seluaruh fasilitas pelayanan tersedia dan merupakan pusat pelayanan ke berbagai zona dalam satu kawasan. Seperti toilet umum, pelayanan informasi dan tempat parkir.

4. Sistem jaringan jalan pada kawasan wisata yang menentukan kenyaman dan keselamatan pengunjung harus dikembangkan dalam dua bentuk yaitu jalan setapak di kawasan penghubung antarfasilitas dan jalan utama dalam kawasan terbatas.

5. Melakukan pendekatan The Leisure Philosophy yaitu filosofi kenyamanan dan unsur lingkungan yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. Komponen fasilitas yang dapat menciptakan keberlangsungan satu kawasan spa meliputi :
a. Tersedianya keanekaragaman rekreasi dan atraksi
b. Makanan yang enak
c. Hotel/cottage yang bersih
d. Manajemen pelayanan yang memuaskan bagi pengunjung
e. Citra kawasan yang kuat
f. Kemampuan menglola berbagai kegiatan
g. Harga yang bersaing didasarkan pada fasilitas yang memadai
h. Kawasan yang dikembangkan sebagai tempat berbagai kegiatan bisnis.
i. Pengkayaan pagelaran kesenian setempat agar terjadi pengulangan kunjungan
j. Suasana kekeluargaan oleh manajemen, pengunjung dan masyarakat

6. The Planning Philosophy merupakan satu pendekatan penting yang menyeimbangkan antara kebutuhan penataan ruang dengan fasilitas yang dibutuhkan. Penyusunan perencanaan dapat ditempuh dengan berbagai langkah perencanaa, seperti :
a. Pada zona inti dikembangkan fasilitas terbatas yang mendukung keberadaan potensi mineral spring.
b. Perencanaan sekitar zona pengembangan yang meliputi penyediaan hotel dan fasilitas lainnya dengan tidak mengabaikan lingkungan
c. Perencanaan pada zona penyangga yang menjamin keberlangsungan sumber daya mineral air panas dari kerusakan

7. Penyediaan fasilitas bagi wisatawan dapat berupa :
a. Restoran seperti fast food, makanan khas
b. Pub dan Tavern, sebagai pelayanan bagi wisatwan yang tidak inging terganggu pengunjung lain
c. Hotel yang bernuansa tradisional dari sisi bangunan dan pelayanan.
d. Fasilitas rekreasi meliputi :
1. Jogging area
2. Tempat/ jalur bermain sepeda
3. Lokasi untuk menunggang kuda
4. Taman bunga/ Tamna buah
5. Tempat rekreasi dalam ruangan seperti fitness, spa dll

Strategi yang dipilih untuk pengembangan kawasan SPA harus mampu menghasilkan modal, pemberdayaan masyarakat sejelas mungkin, pemberdayaan masyarakat setempat sejak awal perencanaan, penyusunan rencana, pengelolaan dan pembagian hasilnya merupakan hal yang mutlak sehingga perlu ditugaskan dalam draf rencana.

Berikut ini ada beberapa langkah dalam mengembangkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat :
1. Pemahaman tentang peran masyarakat, masyarakat harus melakukan pengawasan atas perkembangan kawasan wisata.  Pelatihan bagi masyarakatpun perlu dilakukan.
2. Membentuk kelompok pemangku kepentingan lokal yang akan terlibat pengembangan kawasan
3. Memadukan antara manfaat, keuntungan dengan kegiatan konservasi agar konservasi mendapat sumbangan signifikan
4. Mengajak organisasi-organisasi lokal untuk berperan aktif dalammeningkatkan kesejahteraan sosial melalui aktivitas ekonomi. Seperti, asosiasi pengrajin
5. Menguraikan secara jelas mengenai perencanaa bisnis dan studi kelayakan yang akan dijalankan.

Pemasaran dengan bentuk media periklanan adalah satu cara yang tepat yang dapat memikatminat wisatawan untuk berkunjung ke kawasan wisata SPA.Sedangkan segmen pasar kawasan wisata SPA pada umumnya adalah wisatawan nusantara dan segmen pasar terbatas wisatawan mancanegara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar