Sabtu, 10 Februari 2018

Community Based Tourism ( CBT )


Wisata berbasis masyarakat : Prinsip dan makna


http://charlieontravel.com/thailand-community-based-tourism/



Di tengah perubahan sosial yang ditimbulkan oleh globalisasi, masyarakat lokal tidak bisa hidup dalam isolasi. Namun berinteraksi dengan dunia luar tidak akan mudah bagi masayarakat lokal tanpa kecukupan dan sumber daya sosial, budaya, dan ekonomi yang kuat. Sementara di tingkat nasional, standar sistem pendidikan dan administrasi daerah yang dikendalikan dan diarahkan oleh pemerintah pusat memaksa masyarakat terpencil dan pedesaan untuk menjadi semakin tergantung pada negara.

Pemahaman masyarakat di perkotaan yang memiliki hubungan dengan masyarakat pedesaan merupakan basis yang penting bagi merancang dan menerapkan strategi pembangunan yang berhasil. Pariwisata adalah salah satu cara untuk membawa orang –orang dengan latar belakang yang berbeda menjadi bersama – sama. Idealnya, pariwisata menawarkan kesempatan unik kepada rombongan dan pengunjung untuk berbagi budaya dan sudut pandangnya yang berbeda. Anggota masyarakat yang berbeda dapat berbagi pengalaman tangan pertama bersama dan untuk mengembangkan hubungan pribadi yang dapat tumbuh menjadi aliansi yang kuat yang berkontribusi terhadap keberlanjutan pengembangan masayarakat.

Wisata berbasis masyaarakat ( CBT ) adalah jenis wisata yang unik dengan karakteristiknya yang sangat berbeda dengan pariwisata pada umumnya. Mereka yang berniat untuk menempatkan praktik CBT harus memahami sepenuhnya gagasan, prinsip yang mendasarinya dan komponen di belakang CBT.

CBT bukan sekedar bisnis pariwisata yang bertujuan memaksimalkan keuntungan investor. Sebaliknya, hal ini lebih mementingkan dampak pariwisata pada sumber daya masyarakat dan lingkungan. CBT muncul dari sebuah strategi pengembangan masyarakat menggunakan pariwisata sebagai alat untuk memperkuat kemampuan organisasi masyarakat pedesaan yang mengelola sumber daya pariwisata dengan partisipasi masyarakat setempat.

Prinsip dari CBT :
1. Mengakui, mendukung dan mempromosikan kepemilikan masyarakat terhadap pariwisata;
2. Melibatkan anggota masyarakat sejak awal dalam setiap aspek;
3. Mempromosikan kebanggaan masyarakat;
4. Meningkatkan kualitas hidup;
5. Memastikan kelestarian lingkungan;
6. Mempertahankan karakter dan budaya unik daerah setempat;
7. Meningkatkan pembelajaran lintas budaya;
8. Menghormati perbedaan budaya dan martabat manusia;
9. Membagikan manfaat secara adil di antara anggota masyarakat;
10. Kontribusi persentase pendapatan yang tetap terhadap proyek masyarakat;

Definisi Pariwisata Berbasis Masyarakat (CBT)
CBT adalah pariwisata yang mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan, sosial, dan budaya. Ini dikelola dan dimiliki oleh masyarakat, untuk masyarakat, dengan tujuan untuk memungkinkan pengunjung meningkatkan kesadaran mereka dan belajar tentang masyarakat dan cara hidup lokal ".

Unsur – unsur CBT
Sumber daya alam dan budaya
·         Sumber daya alam terpelihara dengan baik
·         Ekonomi lokal dan mode produksi bergantung pada pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan
·         Adat dan budaya yang unik di destinasi
Organisasi masyarakat
·         Masyarakat berbagi kesadaran, norma dan ideologi
·         Masyarakat memiliki orang tua yang memiliki pengetahuan dan kebijaksanaan tradisional setempat.
·         Masyarakat memiliki rasa memiliki dan ingin berpartisipasi dalam perkembangan komunitasnya sendiri
Pengelolaan
·         Komunitas memiliki peraturan dan regulasi untuk pengelolaan lingkungan, budaya, dan pariwisata.
·         Suatu organisasi atau mekanisme lokal ada untuk mengelola pariwisata dengan kemampuan untuk menghubungkan pariwisata dan pengembangan masyarakat
·         Manfaatnya terbagi secara merata ke semua
·         Persentase keuntungan dari pariwisata berkontribusi pada dana masyarakat untuk pembangunan ekonomi dan sosial masyarakat.
Pembelajaran
Kegiatan dan layanan wisata bertujuan :
·           Membina proses pembelajaran bersama antara tuan rumah dan tamu
·           Mendidik dan membangun pemahaman tentang beragam budaya dan cara hidup
·           Meningkatkan kesadaran dan konservasi alam dan budaya di kalangan wisatawan dan masyarakat setempat.


Syarat dan definisi untuk jenis wisata mirip dengan CBT
1. Ekowisata
'Ekowisata' adalah ‘wisata yang mengutamakan tanggung jawab’ di wilayah yang memiliki sumber daya alam yang memiliki karakteristik endemik dan sumber daya budaya atau sejarah yang terintegrasi ke dalam sistem ekologi kawasan ini. Tujuannya adalah untuk menciptakan kesadaran di antara semua pihak terkait mengenai kebutuhan dan tindakan yang digunakan untuk melestarikan ekosistem dan karena itu berorientasi pada partisipasi masyarakat serta penyediaan pengalaman belajar bersama dalam pengelolaan pariwisata dan lingkungan yang berkelanjutan. "(The Otoritas Pariwisata Thailand, 1997).

Ekowisata VS CBT
Ekowisata
1.        Bertanggung jawab mengelola atraksi alam, budaya lokal, dan kualitas unik dari destinasi
2.        Kepemilikan tidak ditentukan
3.        Manajemen pariwisata tidak ditentukan
4.        Menekankan keterkaitan pariwisata dan lingkungan
CBT
1.        Pengelolaan lingkungan, sumber daya alam, sistem sosial dan budaya yang bertanggung jawab dalam merespon kebutuhan masyarakat
2.        Kepemilikan oleh masayarakat
3.        Manajemen pariwisata oleh masyarakat
4.        Menekankan perkembangan holistik

2. Kunjungan singkat
Program tur massal yang menampilkan beberapa kunjungan singkat dalam waktu beberapa jam ke masyarakat lokal untuk waktu yang cukup lama.

CBT VS Kunjungan singkat
CBT
1. Memiliki waktu kunjungan yang cukup untuk memahami, melalui observasi, aktivitas dan diskusi
2. Partisipasi dalam aktivitas masyarakat cenderung tinggi
3. Tingginya pembelajaran dan pertukaran budaya
4. Harga dan penghasilan diatur oleh komunitas
5. Pemahaman wisatawan terhadap masyarakat kemungkinan terjadi melalui pengamatan, percakapan dan interaksi yang bermakna dengan anggota masyarakat sebagai hasil rancangan program

Kunjungan singkat
1. Memiliki waktu yang singkat untuk observasi. Sedikit waktu atau bahkan tidak ada waktu bagi wisatawan untuk berpartisipasi dalam kegiatan lokal. Tidak ada waktu pertukaran dengan masyarakat setempat untuk meningkatkan pemahaman lintas budaya
2. Partisipasi dalam aktivitas masyarakat cenderung rendah
3. Rendahnya terjadi pembelajaran dan pertukaran budaya
4. Masyarakat hanya memiliki sedikit kontrol kecuali dalam hal turis yang datang untuk tujuan membeli produk lokal seperti skema “One Tambon One Produk”
5. Hanya mungkin melalui narasumber luar yang memiliki pengetahuan tentang masyarakat setempat dan bertindak sebagai perantara ‘ahli’

3. Homestay
Homestay merupakan salah satu jenis pariwisata yang mempromosikan interaksi antara keluarga angkat dan wisatawan. Salah satu dari sekian banyak pilihan akomodasi yang tersedia untuk CBT, homestay dapat bertindak sebagai alat pengembangan untuk meningkatkan kesadaran akan kebersihan dan higienitas di masyarakat tujuan.

CBT VS Homestay
CBT
1.        Pembelajaran datang dari seluruh masyarakat
2.        Banyak jenis akomodasi termasuk tenda, kabin, homestay atau wisma
3.        Memungkinkan proses belajar terjadi melalui interaksi dengan banyak tipe orang termasuk keluarga angkat, pemandu lokal dan kelompok yang mengorganisir kegiatan masyarakat
4.        Manfaat komunitas : anggota masyarakat dengan status yang berbeda bisa mendapatkan keuntungan dengan mengambil berbagai peran dalam manajemen pariwisata seperti narasumber, pemandu, tuan rumah. Bagian dari keuntungan disumbangkan untuk proyek masyarakat.

Homestay
1.        Pembelajaran kebanyakan berasal dari keluarga angkat
2.        Akomodasi di rumah keluarga angkat
3.        Bergantung pada antusiasme pengunjung dan keluarga angkat
4.        Seringkali hanya rumah tangga yang lebih kaya/mampu memiliki kesempatan untuk menyediakan akomodasi dan akan mengumpulkan keuntungan bagi diri mereka sendiri kecuali dalam hal ada peraturan yang memastikan bagian dari keuntungan disumbangkan untuk proyek masyarakat.

CBT dan pengembangan masyarakat
CBT dimaksudkan sebagai alat untuk pengembangan masyarakat dan pelestarian lingkungan. Memahami situasi masyarakat akan membantu memaksimalkan kapasitas CBT untuk bertindak sebagai strategi pembangunan masyarakat yang efektif dan berkelanjutan.
Lima prinsip aspek pengembangan masyarakat :
Ekonomi
·           Penghasilan dari produksi lokal
·           Diversifikasi ekonomi lokal
·           Kemandirian
Sosial
·           Pembangunan yang berpusat pada orang(manusia)
·           Keadilan sosial
·           Memuaskan kualitas hidup
·           Organisasi komunitas aktif
Politik
·           Partisipasi masyarakat
·           Pembangunan sebagai respon terhadap kebutuhan masyarakat
·           Demokratisasi
Kultural
·           Pendidikan formal dan informal
·           Budaya lokal menurun ke generasi berikutnya
·           Pelestarian budaya
Lingkungan
·           Hak pengelolaan sumber daya alam
·           Tanggung jawab atas lingkungan
·           Konservasi sumber daya alam

http://charlieontravel.com/thailand-community-based-tourism/


Berikut bagaimana CBT dapat digunakan sebagai alat untuk pengembangan masyarakat:
1. Ekonomi
·           Menaikkan dana untuk oengembangan masyarakat
·           Menciptakan pekerjaan di bidang pariwisata
·           Mengangkat pendapatan orang lokal
2. Politik
·           Memunculkan partisipasi masyarakat setempat
·           Meningkatkan kekuatan masyarakat dari luar
·           Memastikan hak dalam pengelolaan sumber daya alam
3. Lingkungan
·           Mempelajari daya dukung area terseut
·           Mengelola pembuangan limbah
·           Meningkatkan kesadarn akan perlunya konservasi
4. Sosial
·         Meningkatkan kualitas hidup
·         Mempromosikan kebanggaan masyarakat
·         Membagi peran secara adil antara wanita/pria, tua/remaja
·         Membangun organisasi manajemen masyarakat
5. Kultural
·         Mendorong timbulnya rasa hormat terhadap perbedaan budaya
·         Membantu berkembangnya proses pertukaran budaya
·         Menanamkan perkembangan pada budaya lokal

Proses memfasilitasi pengembangan CBT
Langkah-langkah membangun kapasitas masyarakat untuk mengelola pariwisata adalah sebagai berikut:
1. memilih destinasi
2. menyelesaikan studi kelayakan kerjasama dengan masyarakat
3. menetapkan visi dan tujuan dengan masyarakat
4. mengembangkan rencana untuk mempersiapkan masyarakat mengelola pariwisata
5. Menetapkan arah untuk menejemen organisasi
6. Merancang program tur
7. Melatih pemandu wisata
8. Mengembangkan rencana pemasaran
9. Meluncurkan tur program
10. Memantau dan mengevaluasi prosesnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar