Jumat, 02 Maret 2018

Kontranya Reklamasi di Benoa Bay, Bali


https://www.kaskus.co.id/thread/53c42ebd62088197168b4619/pro---kontra-reklamasi-teluk-benoa-bali/



Pariwisata di Indonesia saat ini memang sedang berkembang pesat. Salah satu wisatanya yang paling dikenal ke luar negeri adalah  Pulau Bali. Bali merupakan pulau yang kaya akan keindahan alamnya dan juga adat istiadatnya. Akan tetapi pada tahun 2012 mulai terjadi kisruh karena akan diadakannya program reklamasi di pulau ini, lebih tepatnya di Teluk Benoa. Masyarakat ramai melakukan aksi pro maupun kontra atas program tersebut. 

Saya salah satu yang berada di posisi kontra dengan adanya reklamasi ini. Karena menurut saya banyak hal – hal yang memang lebih baik jika program reklamasi ini tidak dilakukan. Muncul alasan – alasan yang dapat dijadikan bahan penolakan atas reklamasi ini. Walaupun program ini telah mengantongi izin dari pemerintah akan tetapi banyak dampak negatif yang akan timbul dari dilaksankannya program ini. Pihak – pihak yang pro terhadap rekalamasi akan menggunakan izin ini sebagai alasan bahwa program tersebut tidak bertentangan dengan peraturan pemerintah. Akan tetapi jika dibandingkan dengan dampak- dampak negatif yang akan muncul setelah adanya program reklamasi ini rasanya izin tersebut bukan menjadi alasan kuat. 

http://www.forbali.org/id/mengapa-kami-menolak/


Bali merupakan Pulau dengan masyarakat yang memiliki adat istiadat yang kuat. Didalam kehidupan masyarakat Bali terdapat istilah Tri Hita Karana yang maknanya yakni hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama manusia, dan manusia dengan lingkungan atau alam. Tiga hal tersebut dipercaya merupakan sumber kebahagiaan jika dijalankan dengan harmonis. Maka jika reklamasi dilakukan maka akan bertentangan dengan Tri Hita Karana tersebut karena akan terjadi ketidakharmonisan hubungan manusia dengan alam. Oleh karena itu program tersebut sama dengan menentang adat istiadat masyarakat Bali. 

Kerusakan alam yang dapat terjadi akibat program reklamasi ini adalah seperti rusaknya terumbu karang. Kawasan sekitar Teluk Benoa merupakan kawasan yang memiliki keanekaragaman hayati seperti terumbu karang. Terumbu karang ini otomatis akan tergerus jika rekalamasi ini diteruskan. Kemudian          program ini akan berdampak negatif pula pada ekosistem mangrove di Teluk Benoa. Dengan dibangunnya pulau buatan maka akan mengubah struktur mangsrove di sekitar kawasan Teluk Benoa. Yang kemudian akan menyebabkan terjaidnya abrasi karena rusaknya hutan mangrove tersebut. Selain itu, adanya pulau buatan ini akan membuat kawasan  ini menjadi rentan terhadap bencana karena hilangnya kekuatan tanah jika terjadi getaran gempa.

Selain dampak – dampak negatif dari segi lingkungan yang bermunculan. Dampak negatif dari segi ekonomi juga turut hadir dalam hal ini. Dengan adanya program reklamasi ini maka akan mematikan mata pencaharian para nelayan sekita Teluk benoa ini. Lahan para nelayan akan tergerus oleh pembangunan reklamasi. Walau rekalamasi ini digadang gadang akan membuka lapangan baru karena akan mendirikan resort dan lahan pariwisata lainnya akan tetapi hal ini bisa saja tidak sesuai dengan sumber daya masyarakat yang ada yang kemudian lapangan pekerjaan baru itu akan diambil alih oleh para pendatang dari daerah lain. Lagipula Pulau Bali bukan termasuk Pulau dengan tingkat pengangguran yang tinggi. 

Dampak lain yang muncul adalah terjadinya pembangunan yang tidak seimbang antara Bali Selatan, Utara, Barat dan Timur. Teluk Benoa ini terletak di Bali Selatan dimana sudah terdapat banyak sekali didirikan perhotelan dan lahan pariwisata sehingga telah mencapai tingkat hunian kamar yang tinggi. Maka seharusnya Bali Selatan tidak perlu lagi melakukan reklamasi seperti ini, seharusnya di jaga saja persawahan dan lahan – lahan pertanian tempat pencaharian masyarakat. 

Menurut saya konflik ini terletak antara sudut pandang ekonomi, ekologi dan budaya. Jika rekalamasi dilakukan dengan dalih meningkatkan perekonomian dan membuka lapangan kerja maka apakah itu akan berlangsung lama jika tidak mempedulikan lingkungan ekosistem secara keberlanjutan dan menajaga keharmonisan adat setempat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar