Wisata berbasis
masyarakat : Prinsip dan makna
|
http://charlieontravel.com/thailand-community-based-tourism/
|
Di tengah perubahan sosial yang
ditimbulkan oleh globalisasi, masyarakat lokal tidak bisa hidup dalam isolasi. Namun
berinteraksi dengan dunia luar tidak akan mudah bagi masayarakat lokal tanpa kecukupan
dan sumber daya sosial, budaya, dan ekonomi yang kuat. Sementara di tingkat
nasional, standar sistem pendidikan dan administrasi daerah yang dikendalikan
dan diarahkan oleh pemerintah pusat memaksa masyarakat terpencil dan pedesaan
untuk menjadi semakin tergantung pada negara.
Pemahaman masyarakat di perkotaan
yang memiliki hubungan dengan masyarakat pedesaan merupakan basis yang penting
bagi merancang dan menerapkan strategi pembangunan yang berhasil. Pariwisata
adalah salah satu cara untuk membawa orang –orang dengan latar belakang yang
berbeda menjadi bersama – sama. Idealnya, pariwisata menawarkan kesempatan unik
kepada rombongan dan pengunjung untuk berbagi budaya dan sudut pandangnya yang
berbeda. Anggota masyarakat yang berbeda dapat berbagi pengalaman tangan
pertama bersama dan untuk mengembangkan hubungan pribadi yang dapat tumbuh
menjadi aliansi yang kuat yang berkontribusi terhadap keberlanjutan
pengembangan masayarakat.
Wisata berbasis masyaarakat ( CBT )
adalah jenis wisata yang unik dengan karakteristiknya yang sangat berbeda
dengan pariwisata pada umumnya. Mereka yang berniat untuk menempatkan praktik
CBT harus memahami sepenuhnya gagasan, prinsip yang mendasarinya dan komponen
di belakang CBT.
CBT bukan sekedar bisnis pariwisata
yang bertujuan memaksimalkan keuntungan investor. Sebaliknya, hal ini lebih
mementingkan dampak pariwisata pada sumber daya masyarakat dan lingkungan. CBT
muncul dari sebuah strategi pengembangan masyarakat menggunakan pariwisata
sebagai alat untuk memperkuat kemampuan organisasi masyarakat pedesaan yang
mengelola sumber daya pariwisata dengan partisipasi masyarakat setempat.
Prinsip dari CBT :
1. Mengakui, mendukung
dan mempromosikan kepemilikan masyarakat terhadap pariwisata;
2. Melibatkan anggota
masyarakat sejak awal dalam setiap aspek;
3. Mempromosikan kebanggaan
masyarakat;
4. Meningkatkan
kualitas hidup;
5. Memastikan
kelestarian lingkungan;
6. Mempertahankan
karakter dan budaya unik daerah setempat;
7. Meningkatkan
pembelajaran lintas budaya;
8. Menghormati
perbedaan budaya dan martabat manusia;
9. Membagikan manfaat
secara adil di antara anggota masyarakat;
10. Kontribusi
persentase pendapatan yang tetap terhadap proyek masyarakat;
Definisi Pariwisata Berbasis Masyarakat (CBT)
CBT
adalah pariwisata yang mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan, sosial, dan
budaya. Ini dikelola dan dimiliki oleh masyarakat, untuk masyarakat, dengan
tujuan untuk memungkinkan pengunjung meningkatkan kesadaran mereka dan belajar
tentang masyarakat dan cara hidup lokal ".
Unsur – unsur CBT
Sumber daya alam dan budaya
·
Sumber
daya alam terpelihara dengan baik
·
Ekonomi
lokal dan mode produksi bergantung pada pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan
·
Adat
dan budaya yang unik di destinasi
Organisasi masyarakat
·
Masyarakat
berbagi kesadaran, norma dan ideologi
·
Masyarakat
memiliki orang tua yang memiliki pengetahuan dan kebijaksanaan tradisional
setempat.
·
Masyarakat
memiliki rasa memiliki dan ingin berpartisipasi dalam perkembangan komunitasnya
sendiri
Pengelolaan
·
Komunitas
memiliki peraturan dan regulasi untuk pengelolaan lingkungan, budaya, dan
pariwisata.
·
Suatu
organisasi atau mekanisme lokal ada untuk mengelola pariwisata dengan kemampuan
untuk menghubungkan pariwisata dan pengembangan masyarakat
·
Manfaatnya
terbagi secara merata ke semua
·
Persentase
keuntungan dari pariwisata berkontribusi pada dana masyarakat untuk pembangunan
ekonomi dan sosial masyarakat.
Pembelajaran
Kegiatan dan layanan
wisata bertujuan :
·
Membina
proses pembelajaran bersama antara tuan rumah dan tamu
·
Mendidik
dan membangun pemahaman tentang beragam budaya dan cara hidup
·
Meningkatkan
kesadaran dan konservasi alam dan budaya di kalangan wisatawan dan masyarakat
setempat.
Syarat dan definisi untuk jenis wisata mirip dengan CBT
1. Ekowisata
'Ekowisata'
adalah ‘wisata yang mengutamakan tanggung jawab’ di wilayah yang memiliki
sumber daya alam yang memiliki karakteristik endemik dan sumber daya budaya
atau sejarah yang terintegrasi ke dalam sistem ekologi kawasan ini. Tujuannya
adalah untuk menciptakan kesadaran di antara semua pihak terkait mengenai
kebutuhan dan tindakan yang digunakan untuk melestarikan ekosistem dan karena
itu berorientasi pada partisipasi masyarakat serta penyediaan pengalaman
belajar bersama dalam pengelolaan pariwisata dan lingkungan yang berkelanjutan.
"(The Otoritas Pariwisata Thailand, 1997).
Ekowisata VS CBT
Ekowisata
1.
Bertanggung
jawab mengelola atraksi alam, budaya lokal, dan kualitas unik dari destinasi
2.
Kepemilikan
tidak ditentukan
3.
Manajemen
pariwisata tidak ditentukan
4.
Menekankan
keterkaitan pariwisata dan lingkungan
CBT
1.
Pengelolaan
lingkungan, sumber daya alam, sistem sosial dan budaya yang bertanggung jawab
dalam merespon kebutuhan masyarakat
2.
Kepemilikan
oleh masayarakat
3.
Manajemen
pariwisata oleh masyarakat
4.
Menekankan
perkembangan holistik
2. Kunjungan singkat
Program tur
massal yang menampilkan beberapa kunjungan singkat dalam waktu beberapa jam ke
masyarakat lokal untuk waktu yang cukup lama.
CBT
VS Kunjungan singkat
CBT
1.
Memiliki waktu kunjungan yang cukup untuk memahami, melalui observasi,
aktivitas dan diskusi
2.
Partisipasi dalam aktivitas masyarakat cenderung tinggi
3.
Tingginya pembelajaran dan pertukaran budaya
4.
Harga dan penghasilan diatur oleh komunitas
5.
Pemahaman wisatawan terhadap masyarakat kemungkinan terjadi melalui pengamatan,
percakapan dan interaksi yang bermakna dengan anggota masyarakat sebagai hasil
rancangan program
Kunjungan singkat
1.
Memiliki waktu yang singkat untuk observasi. Sedikit waktu atau bahkan tidak
ada waktu bagi wisatawan untuk berpartisipasi dalam kegiatan lokal. Tidak ada
waktu pertukaran dengan masyarakat setempat untuk meningkatkan pemahaman lintas
budaya
2.
Partisipasi dalam aktivitas masyarakat cenderung rendah
3.
Rendahnya terjadi pembelajaran dan pertukaran budaya
4.
Masyarakat hanya memiliki sedikit kontrol kecuali dalam hal turis yang datang
untuk tujuan membeli produk lokal seperti skema “One Tambon One Produk”
5.
Hanya mungkin melalui narasumber luar yang memiliki pengetahuan tentang
masyarakat setempat dan bertindak sebagai perantara ‘ahli’
3. Homestay
Homestay
merupakan salah satu jenis pariwisata yang mempromosikan interaksi antara
keluarga angkat dan wisatawan. Salah satu dari sekian banyak pilihan akomodasi
yang tersedia untuk CBT, homestay dapat bertindak sebagai alat pengembangan
untuk meningkatkan kesadaran akan kebersihan dan higienitas di masyarakat
tujuan.
CBT
VS Homestay
CBT
1.
Pembelajaran
datang dari seluruh masyarakat
2.
Banyak jenis
akomodasi termasuk tenda, kabin, homestay atau wisma
3.
Memungkinkan
proses belajar terjadi melalui interaksi dengan banyak tipe orang termasuk
keluarga angkat, pemandu lokal dan kelompok yang mengorganisir kegiatan
masyarakat
4.
Manfaat komunitas
: anggota masyarakat dengan status yang berbeda bisa mendapatkan keuntungan
dengan mengambil berbagai peran dalam manajemen pariwisata seperti narasumber,
pemandu, tuan rumah. Bagian dari keuntungan disumbangkan untuk proyek
masyarakat.
Homestay
1.
Pembelajaran
kebanyakan berasal dari keluarga angkat
2.
Akomodasi di
rumah keluarga angkat
3.
Bergantung pada
antusiasme pengunjung dan keluarga angkat
4.
Seringkali hanya
rumah tangga yang lebih kaya/mampu memiliki kesempatan untuk menyediakan
akomodasi dan akan mengumpulkan keuntungan bagi diri mereka sendiri kecuali
dalam hal ada peraturan yang memastikan bagian dari keuntungan disumbangkan
untuk proyek masyarakat.
CBT
dan pengembangan masyarakat
CBT dimaksudkan
sebagai alat untuk pengembangan masyarakat dan pelestarian lingkungan. Memahami
situasi masyarakat akan membantu memaksimalkan kapasitas CBT untuk bertindak
sebagai strategi pembangunan masyarakat yang efektif dan berkelanjutan.
Lima
prinsip aspek pengembangan masyarakat :
Ekonomi
·
Penghasilan dari
produksi lokal
·
Diversifikasi
ekonomi lokal
·
Kemandirian
Sosial
·
Pembangunan yang
berpusat pada orang(manusia)
·
Keadilan sosial
·
Memuaskan
kualitas hidup
·
Organisasi
komunitas aktif
Politik
·
Partisipasi
masyarakat
·
Pembangunan
sebagai respon terhadap kebutuhan masyarakat
·
Demokratisasi
Kultural
·
Pendidikan formal
dan informal
·
Budaya lokal
menurun ke generasi berikutnya
·
Pelestarian
budaya
Lingkungan
·
Hak pengelolaan
sumber daya alam
·
Tanggung jawab
atas lingkungan
·
Konservasi sumber
daya alam
|
http://charlieontravel.com/thailand-community-based-tourism/ |
Berikut
bagaimana CBT dapat digunakan sebagai alat untuk pengembangan masyarakat:
1. Ekonomi
·
Menaikkan dana
untuk oengembangan masyarakat
·
Menciptakan
pekerjaan di bidang pariwisata
·
Mengangkat
pendapatan orang lokal
2. Politik
·
Memunculkan partisipasi
masyarakat setempat
·
Meningkatkan
kekuatan masyarakat dari luar
·
Memastikan hak
dalam pengelolaan sumber daya alam
3. Lingkungan
·
Mempelajari daya
dukung area terseut
·
Mengelola
pembuangan limbah
·
Meningkatkan
kesadarn akan perlunya konservasi
4. Sosial
·
Meningkatkan
kualitas hidup
·
Mempromosikan
kebanggaan masyarakat
·
Membagi peran
secara adil antara wanita/pria, tua/remaja
·
Membangun
organisasi manajemen masyarakat
5. Kultural
·
Mendorong
timbulnya rasa hormat terhadap perbedaan budaya
·
Membantu berkembangnya
proses pertukaran budaya
·
Menanamkan
perkembangan pada budaya lokal
Proses
memfasilitasi pengembangan CBT
Langkah-langkah
membangun kapasitas masyarakat untuk mengelola pariwisata adalah sebagai
berikut:
1. memilih destinasi
2. menyelesaikan studi kelayakan
kerjasama dengan masyarakat
3. menetapkan visi dan tujuan dengan
masyarakat
4. mengembangkan rencana untuk
mempersiapkan masyarakat mengelola pariwisata
5. Menetapkan arah untuk menejemen
organisasi
6. Merancang program tur
7. Melatih pemandu wisata
8. Mengembangkan rencana pemasaran
9. Meluncurkan tur program
10. Memantau dan mengevaluasi
prosesnya