Selasa, 18 Oktober 2016

Museum di Yogyakarta




MUSEUM SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO IX

Museum Sri Sultan Hamengkubuwono IX merupakan daya tarik utama yang ada di dalam kompleks keraton kasultanan yogyakarta. Museum ini menjadi tujuan utama favorit yang sering dikunjungi oleh para wisatawan. Museum ini berisi peninggalan-peninggalan pribadi milik Sri Sultan Hamengkubuwono IX sendiri, saat dirinya menjabat sebagai raja kraton Yogyakarta dan sebagai pahlawan nasional.

Sejarah
Museum ini didirikan pada tanggal 18 november 1990 dan diresmikan oleh putranya sendiri yaitu Sri Sultan Hamengkubuwono X. Lokasi keraton ini konon adalah bekas sebuah pesanggrahan yang bernama Garjitawati. Pesanggrahan ini digunakan untuk istirahat iring-iringan jenazah raja-raja Mataram yang akan dimakamkan di Imogiri. Versi lain menyebutkan lokasi keraton merupakan sebuah mata air, Umbul Pacethokan, yang ada di tengah hutan Beringan. Sebelum menempati Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono I berdiam di Pesanggrahan Ambar Ketawang yang sekarang termasuk wilayah Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman

Keunikan
Keunikan tempat ini adalah terdapat benda-benda peninggalan sri sultan hamengbuwono IX yang tidak dapat ditemukan di tempat lainnya. Selain itu benda-benda yang yang terdapat di museum ini juga sangat menggambarkan kehidupan sri sultan hamengkubuwono IX pada saat itu. Benda-benda yang terdapat dalam museum ini yaitu koleksi-koleksi pribadi seperti guci, kamera, perangko,pakaian, alat-alat dapur,berbagai penghargaan lainnya serta merja kerja milik sri sultan.


Opini
Menurut saya jika anda berkunjung ke Yogyakarta anda wajib mengunjungi museum ini karena museum ini menggambarkan sejarah yogya pada masa penjajahan. Selain itu museum ini terjaga dengan rapi karena banyak abdi dalem yang mengawasi setiap pengunjung agar tidak menyentuh benda-benda bersejarah tersebut. Tak hanya itu, jika anda masuk ke dalam museum ini anda akan disambut oleh suara gamelan yang khas yang dimainkan oleh abdi dalem yang berada di tempat tersebut. Maka dari itu tak lengkap jika berkunjung ke Yogya tanpa mengunjungi tempat ini.

Lokasi dan Akses
Jl. Rotowijayan Blok No. 1, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Dari Terminal Giwangan
1. Naik bus engkle jurusan Jogja – Tempel (Rp.3000). Turun di perempatan Wirobrajan (jl HOS Cokroaminoto) kemudian menyeberang dan ganti dengan naik Bus ASPADA jalur 12 (Rp.2500) lalu turun di Perempata Kantor Pos. Kemudian menyeberang dan berjalan kurang lebih 50 m
2. Naik bus engkle jurusan Jogja – Tempel (Rp.3000). Turun di perempatan Wirobrajan (jl HOS Cokroaminoto) kemudian menyeberang dan ganti dengan naik Bus ASPADA/ DAMRI jalur 15 (Rp.2500) lalu turun di alun-alun Keraton.
3. Naik Bus ASPADA jalur 12 (Rp.2500) lalu turun di Perempata Kantor Pos. Kemudian menyeberang dan berjalan kurang lebih 50 m
4. Naik Bus DAMRI jalur 15 (Rp.2500) lalu turun di alun-alun Keraton.
5. Naik trans Joga dan turun di Halte Kantor Pos Besar (RP. 3000)
6. Taksi (sekitar Rp.50.000)

Dari Terminal Jombor
1. Naik bus engkle jurusan Jogja – Tempel (Rp.3000). Turun di perempatan Wirobrajan (jl HOS Cokroaminoto) kemudian ganti dengan naik Bus ASPADA jalur 12 (Rp.2500) lalu turun di Perempata Kantor Pos. Kemudian menyeberang dan berjalan kurang lebih 50 m .
2. Naik bus engkle jurusan Jogja – Tempel (Rp.3000). Turun di perempatan Wirobrajan (jl HOS Cokroaminoto) kemudian ganti dengan naik Bus ASPADA/DAMRI jalur 15 (Rp.2500) lalu turun di alun-alun Keraton.
3. Naik Ojek ongkosnya sekitar Rp20.000
4. Taksi, ongkos kurang lebih Rp. 40.000
5. Naik trans Joga dan turun di Halte Kantor Pos Besar (RP. 3000)

Dari Bandara Adicucipto
1. Naik Kereta Prameks (Rp.10.000) kemudian turun di stasiun Tugu. Dilanjutkan dengan naik k Naik trans Joga dan turun di Halte Kantor Pos Besar (RP. 3000) atau dengan Kemudian menyeberang dan berjalan kurang lebih 50 m atau naik becak (RP.10.000),atau andong (RP.20000) atau Jalan kaki kurang lebih 1,5 km
2. Naik Taksi (Rp.50.000)
3. Naik Ojek Rp. 30.000

Dari Stasiun Tugu
1. Caranya: keluar melalui pintu belakang, kemudian belok kiri atau jalan kaki ke arah Timur kurang lebih 50 m). Dilanjutkan dengan naik k Naik trans Joga dan turun di Halte Kantor Pos Besar (RP. 3000) lalu jalan kaki kurang lebih 100m
2. Keluar dari pintu depan atau belakang kemudian naik becak (RP.10.000),atau andong (RP.20000) atau Jalan kaki kurang lebih 1,5 km
3. Naik Taksi (Rp.20.000)
4. Naik andong (Rp. 30.000)
5. Naik Ojek Rp. 10.000
Jam buka
Museum ini buka setiap hari kecuali jika ada upacara adat. Dibuka mulai pukul 08.30 - 14.00 kecuali hari Jumat hanya sampai pukul 13.00.
Biaya tiket masuk
Untuk dapat memasuki Museum ini anda cukup membayar biaya masuk Rp 5.000 dan Rp 1.000 untuk kamera.

http://www.yogyatrip.com/bagaimana-caranya-pergi-ke-kraton-yogyakarta/







MUSEUM WAYANG KEKAYON



Sejarah
Museum ini didirikan oleh Prof. DR Dr KPH Soejono Prawirohadikusumo guru besar kedokteran Universitas Gadjah Mada yang juga budayawan jawa menyimpan dan memamerkan lebih dari 5.000 koleksi aneka jenis wayang dari nusantara hingga mancanegara. Museum Wayang Kekayon pun akhirnya berdiri dan diresmikan oleh Gubernur DIY pada waktu itu yaitu Paku Alam VIII pada tanggal 5 Januari 1990. Kekayon sendiri berasal dari kata Kayon atau Gunungan yang melambangkan alam semesta, pada pertunjukkan wayang saat kekayon ditanncapkan berarti kehidupan sudah dimulai.

Keunikan
Museum ini merupakan museum wayang terbesar di Indonesia. Wayang Indonesia sejak 2003 sudah ditetapkan UNESCO sebagai masterpiece of the Oral & Intangible Heritage of Humanity.
Koleksi utama dari museum ini adalah seratus wayang kurawa. Selain itu, koleksi yang dapat dilihat antara lain: wayang purwa, madya, gedhog, klithik, dupara, diponegoro, krucil, kancil, suluh, golek, aneka topeng, busana wayang dan sebagainya.
Fasilitas layanan museum :
·         Kunjungan pribadi / rombongan
·         Gedung pernikahan megah, parkir luas
·         Pendopo , ruang pertemuan, taman
·         Pertunjukkan budaya tradisi
·         Paket workshop budaya

 
Manekin Hanoman

Opini
Museum ini sangat wajib bagi anda penggemar perwayangan karena di tempat ini terdapat banyak sekali koleksi wayang, selain itu terdapat macam-macam topeng, terdapat pula manekin-manekin tokoh wayang. Salah satu wayang yang sukai adalah wayang diponegaraan.
WAYANG DIPONEGARAAN  : Pagelaran wayang ini menceritakan tentang kisah perjuangan Pangeran Diponegoro beserta kerabatnya melawan penjajah belanda dan antek-anteknya.wayang ini termasuk jenis wayang klithik (terbuat dari kayu) dan merupakan jenis wayang kontemporer klasik yang diperkirakan sering dipagelarkan pada saat era kartasura antara 1800-1900. saat ini sudah termasuk jenis wayang yang langka dan nyaris punah keberadaannya.

Lokasi
Musium Wayang Kekayon berlokasi di Jalan Yogya-Wonosari 1 km timur perempatan ringroad .

Akses

Lokasi musium yang tepat berada di tepi jalan utam penghubung Kota Yogyakarta dengan Kabupaten Gunung Kidul, memudahkan akses menuju musium ini. Dari Bandara Adisucipto, musium ini berjarak 6 km. Sedangkan dari terminal bus Giwangan berjarak 5 km. Bila ditempuh dari stasiun tugu , malioboro, dan Keraton Yogyakartaberjarak sekitarc10 km. Anda dapat menggunakan kendaraan pribadi, angkatan umum jurusan jogja-wonosari, atau taksi untuk mencapainya.
Biaya Masuk
  • Pelajar/umum: Rp. 7.000,-/orang 
  • Wisatawan asing: Rp. 10.000,-/orang
  • Biaya membawa kamera: Rp. 10.000,-
  • Rombongan: via konfirmasi ke pengelola museum
Jam buka
Hari senin-jumat : 08.30-14.00 WIB
Hari sabtu : 08.30-12.00 WIB
(hari mingggu/besar silakan konfirmasi)